Beberapa Alasan Orangtua Memilih Ma’had
Tahfidzul Qur’an untuk Putra-Putrinya
من قرأ القرآن وتعلَّم وعمل به أُلبس والداه يوم
القيامة تاجاً من نور ضوؤه مثل ضوء الشمس ، ويكسى والداه حلتين لا تقوم لهما الدنيا
فيقولان : بم كسينا هذا ؟ فيقال : بأخذ ولدكما القرآن
"Siapa yang menghafal al-Quran, mengkajinya dan
mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari
cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua
pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya
bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan
kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan al-Quran.” (HR. Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani).
Betapa berbahagianya kedua orang tua
manakala melihat sang anak yang berhasil mejadi penghafal Al Quran.
begitu banyak keutamaan dari penghafal Al Quran sehingga saat ini para Orangtua
banyak mencari pondok pesantren penghafal Al Qur’an yang tepat untuk anaknya.
Artikel kali ini akan membahas beberapa pertimbangan orangtua dalam memilih
pondok pesantren penghafal Al Qur’an.
1.
Memiliki kurikulum
tahfidz Qur’an yang lebih dominan
Pondok Pesantren
Penghafal Al Qur’an memiliki ciri khas yaitu kurikulum utamanya adalah
kurikulum Qur’an, mulai tahsin hingga tahfidz. Tak heran, jika 70-80%
dari pelajaran adalah pelajaran tahfidz Qur’an, akan tetapi pelajaran umum
tetap diajarkan namun fokus pada mapel Ujian Nasional (USBN).
Karena dominan di
tahfidz Qur’an, maka kegiatan sehari-hari santri di dominasi oleh kegiatan
tadarrus dan menghafal al-Qur’an, mulai ba’da subuh, lepas dhuhur dan ashar,
serta lepas Isya di isi dengan murojaah.
2.
Memiliki Staf
Pengajar atau Assatidz yang baik bacaan al-Qur’annya dan Hafidz
Pondok pesantren
penghafal Al Qur’an wajib memiliki guru atau assatidz yang baik bacaan
al-Qur’annya dan sudah memiliki hafalan. Bagaimana mungkin lembaga
tersebut akan menghasilkan murid yang hafal Qur’an sementara gurunya saja
kurang baik bacaan al-Qur’annya atau kurang hafalannya. Umumnya para
hafidz Qur’an memiliki trik tersendiri bagaimana mensiasati kesulitan dalam
menghafal Qur’an dari pengalaman yang mereka dapatkan ketika mondok di
pesantren.
Di Pesantren
Tahfidzul Qur’an Hidayatulah Batu Layang memiliki Assatidz (Guru) yang baik
bacaan al-Qur'annya dan memiliki hafalan baik (Hafidz), adapun ratio guru
berbanding murid adalah 1: 10. Artinya 1 orang guru/pengasuh meng-handle
10 orang santri sehingga pemberian materi lebih maksimal.
3.
Memiliki Lingkungan
Pesantren yang Kondusif.
Lingkungan pesantren
yang kondusif memiliki kontribusi yang kuat dalam keberhasilan santri menghafal
Al Qur’an. Lingkungan pegunungan, lingkungan pedesaan, yang jauh dari keramaian
dan hiruk pikuk lingkungan umum dipilih sebagai tempat mendidik kader penghafal
Al Qur’an.
Pesantren Tahfiduzl
Qur’an Hidayatullah Batu Layang terletak di tempat yang cukup jauh dari
keramaian, pesantren yang memiliki luas 5 hektar lebih ini dikelilingi oleh
pepohonan hijau yang membuat suasana semakin nyaman untuk beribadah dan
menghafal al-Qur’an
Selain itu,
lingkungan putra dan putri dipisah sehingga dapat menjaga santri dari
berkhalwat. Karena di pesantren ini melarang pacaran dan termasuk pelanggaran
berat.
4.
Menerapkan Pembiasaan
Berbahasa Arab dan Inggris
Belajar bahasa
sebenarnya membutuhkan pembiasaan ‘language is a
habit’ dalam
artian dibutuhkan lingkungan yang menerapkan Bahasa asing dalam percakapan
sehari-hari, kalimat ‘khaifa khaluk’ atau ‘how are you’ merupakan kalimat yang
simpel, namun karena kita jarang mengucapkannya jadi terasa kaku dan berat
mengucapkannya. Pesantren Tahfidzul Qur’an Hidayatullah Batu Layang menerapkan
pembiasaan berbahasa Arab dan Inggris dalam percakapan sehari-hari.
Untuk itu, lingkungan
yang mendukung, pembelajaran yang asyik dan
menyenangkan tentu sangat membantu para santri untuk konsisten atau
betah dan berani berbahasa Arab dan Inggris.
Pesantren ini dalam
pembelajaran bahasa memiliki sistem atau cara yang unik. Disini para santri
tidak sekedar belajar, tapi pembelajaran di desain dengan perbagai metode.
Misalnya, ada banyak permainan untuk melatih kemampuan berbahasa siswa; seperti
percakapan berpasang-pasangan, cerita berantai, drama bahasa, debat bahasa,
presentasi, menceritakan sesuatu yang ada di gambar, dan lain-lain. Kesemuanya
dilakukan secara santai dan menyenangkan di dalam kelas atau di alam terbuka.
5.
Ajak si buah hati
untuk survei ke lokasi pesantren.
Bagi anak milenial
sekarang, kata pesantren itu bisa jadi momok menakutkan sehingga kesannya
dikucilkan dan dijauhkan dari keramaian. Tidak jarang mereka melakukan
penolakan mulai dari cara kasar dan cara halus.
Untuk menghindari hal
tersebut, kami anjurkan agar orangtua mengajak anak untuk ikut survei dan
melihat lokasi pesantren tersebut, sehingga tidak terjadi penyesalan di
kemudian hari. Untuk anak penurut, hal ini bisa diabaikan. Tetapi
kenyamanan tetaplah menjadi prioritas bagi anak, karena di lingkungan yang nyaman
dia akan dengan mudah beradaptasi dan belajar dengan tekun. Walaupun pisah
dengan anak bukan perkara yang mudah, terutama bagi Ibu, namun kita beriktiar
bahwa ini adalah salah satu solusi dari tantangan lingkungan bebas dan tentu
untuk masa depan buah hati yang lebih baik. Jika anak belajar agama dan
menghafal al-Qur’an maka ini menjadi investasi dunia akhirat bagi Orangtua
6.
Menumbuhkan
Kemandirian si Buah Hati
Era zaman seperti ini
semuanya menjadi serba instan dan semakin melaju deras gaya hidup, Anak zaman
now (Jaman sekarang) keinginananya semakin meningkat, Mereka kebanyakan saat
ini hidup mewah, hp dan kendaraan yang bagus menjadi prioritas untuk sekarang
ini karena merasa malu jika dibilang ‘ketinggalan zaman’, jadi ingat film si
Doel Anak Sekolah 😆. Bahagianya Orang
Tua zaman Now bila anak mondok di Pesantren mereka pasti memiliki standar
akhlak mulia, lebih mandiri dan terjaga dari pergaulan bebas yang menjadi momok
Orangtua saat ini.
Kemandirian menjadi
salah satu tujuan dalam pendidikan di Indonesia. Pesantren adalah salah satu
lembaga pendidikan yang totalitas dalam mewujudkan kemandirian dengan sistem
boarding school yang melakukan pendidikannya selama 24 jam.
Beberapa program di
pesantren Tahfiduzl Qur’an yang menunjang kemandirian santri adalah kegiatan
Kepanduan (Pramuka), Outbond, Silat dan berbagai kegiatan menarik lainnya.
Pesantren Tahfidzul Qur'an Hidayatullah
Formulir Pendaftaran Online
0 komentar:
Posting Komentar