Ilustrasi Pendidikan Islam |
Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan Islam merupakan sebuah usaha untuk menjadikan
anak keturunan dapat mewarisi ilmu pengetahuan (berwawasan islam). Setiap usaha
dan tindakan yang disengaja untuk mencapai tujuan harus mempunyai sebuah
landasan atau dasar tempat berpijak yang baik dan kuat.
Menurut Akaha (2001, 154-155)
pendidikan Islam adalah usaha orang dewasa muslim yang bertakwa secara sadar
mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta perkembangan fitrah (kemampuan
dasar) anak didik melalui ajaran Islam ke arah titik maksimal pertumbuhan dan
perkembangannya.
Dasar
Pendidikan Islam
Agama
merupakan dasar (pondasi) utama bagi umat Islam. Dimana menjadi suatu keharusan
dalam berlangsungnya pendidikan, karena ajaran-ajaran Islam yang bersifat
universal mengandung aturan-aturan yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia
baik yang bersifat ubudiyyah (mengatur
hubungan manusia dengan Tuhannya), maupun yang bersifat muamalah (mengatur hubungan manusia dengan
sesamanya) (Zuhairini, 1993:153). Adapun dasar-dasar dari pendidikan Islam
adalah:
a. Al-Qur’an
Menurut pendapat yang paling kuat,
seperti yang diungkapkan oleh Subhi Shaleh, Al-Qur’an berarti bacaan, yang
merupakan kata turunan (masdar) dari fiil
madhi qara’a dengan arti ism al-maful yaitu maqru’ yang
artinya dibaca (Atang Abd. Hakim dkk, 2000:69).
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
“Bacalah dengan (menyebut) Nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu lah Yang Maha
Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam, Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-Alaq: 1-5).
Ayat tersebut merupakan perintah
kepada manusia untuk belajar dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan dan
kemampuannya termasuk didalam mempelajari, menggali, dan mengamalkan
ajaran-ajaran yang ada Al-Qur’an itu sendiri yang mengandung aspek-aspek
kehidupan manusia. Dengan demikian al-Qur’an merupakan dasar yang utama dalam
pendidikan Islam.
b. As-Sunnah
Setelah al-Qur’an maka dasar dalam
pendidikan Islam adalah as-Sunnah, as-Sunnah merupakan perkataan, perbuatan
apapun pengakuan Rasulullah SAW, yang dimaksud dengan pengakuan itu adalah
perbuatan orang lain yang diketahui oleh Rasulullah dan beliau membiarkan saja
kejadian itu berjalan. Sunnah merupakan sumber ajaran kedua setelah al-Qur’an,
Sunnah juga berisi tentang akidah, syari’ah, dan berisi tentang pedoman untuk
kemaslahatan hidup manusia seutuhnya (Daradjat, 2006:20-21).
Tujuan
Pendidikan Islam
Tujuan
pendidikan Islam adalah menciptakan pemimpin-pemimpin yang selalu amar ma’ruf
nahi munkar (Toha, 1996:102). Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Surat Al-
Baqarah ayat 30 yaitu:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ
فِي الأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُواْ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا
وَيَسْفِكُ الدِّمَاء وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ
إِنِّي أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ ﴿٣٠﴾
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di bumi" (QS. Al- Baqarah: 30).
Tujuan pendidikan dapat dilihat dari berbagai segi. Dilihat dari segi
gradisnya, ada tujuan akhir dan tujuan sementara. Dilihat dari sifatnya ada
tujuan umum dan khusus, dilihat dari segi penyelenggaraannya terbagi atas
formal dan non formal, ada tujuan nasional dan institusional.
Berikut tujuan pendidikan Islam berdasarkan peranannya sebagai hamba
Allah (Achmadi, 2005: 95-98):
- Menjadi hamba Allah yang bertakwa. Tujuan ini sejalan dengan tujuan hidup dan penciptaan manusia, yaitu semata-mata untuk beribadah kepada Allah. Dengan pengertian ibadah yang demikian itu maka implikasinya dalam pendidikan terbagi atas dua macam yaitu: a). Pendidikan memungkinkan manusia mengerti tuhannya secara benar, sehingga semua perbuatan terbingkai ibadah yang penuh dengan penghayatan kepada ke Esaan-Nya. b). Pendidikan harus menggerakkan seluruh potensi manusia (sumber daya manusia), untuk memahami sunnah Allah diatas bumi.
- Mengantarkan subjek didik menjadi khalifatullah fil ard (wakil Tuhan diatas bumi) yang mampu memakmurkannya (membudayakan alam sekitarnya).
- Memperoleh kesejahteraan, kebahagiaan hidup di dunia sampai akhirat.
Ketiga tujuan tertinggi tersebut diatas berdasarkan pengalaman sejarah hidup manusia dan dalam pengalaman aktivitas dari masa ke masa, belum pernah tercapai sepenuhnya baik secara individu maupun sebagai makhluk sosial.
Menurut D. Marimba mengemukakan bahwa tujuan akhir pendidikan Islam adalah terbentuknya kepribadian muslim (Marimba, 1989:46). Muhammad athiyah al-barbasy berpendapat bahwa tujuan akhir pendidikan Islam adalah terciptanya akhlak yang sempurna dan keutamaan.
Menurut
Omar Muhammad al-Taumy al-Syaibani, tujuan pendidikan Islam ada pada tiga
bidang asasi yaitu:
- Tujuan-tujuan
individual yang berkaitan dengan individu-individu pelajaran (learning),
dan dengan pribadi-pribadi mereka, dan apa-apa yang berkaitan dengan
individu-individu tersebut pada perubahan yang diinginkan pada tingkah
laku, aktivitas, dan pencapaiannya, dan pada pertumbuhan yang diingini
pada pribadi mereka, dan pada persiapan yang dimestikan kepada mereka,
pada kehidupan dunia dan akhirat.
- Tujuan-tujuan
sosial yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat secara keseluruhan
dengan tingkah laku masyarakat umumnya, dengan apa yang berkaitan dengan
kehidupan, memperkaya pengalaman dan kemajuan yang diingini.
- Tujuan
profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu,
sebagai seni, sebagai profesi dan sebagai suatu aktivitas diantara
aktivitas-aktivitas masyarakat.